Hidrophonik

Hidroponik (bahasa Inggris: hydroponic) adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Sistem hidroponik sudah dikenal dan diterapkan sejak lama, yakni semenjak abad ke-16 Masehi. Menurut sejarah yang beredar, The Hanging Garden of Babylon dipercaya sebagai penggunaan hidroponik pertama di dunia. Dari abad ke abad hingga sekarang, hidroponik terus berkembang pesat. Tidak hanya di luar negeri, tetapi juga di Indonesia. Caranya sama, yakni dengan menjadikan air sebagai medium utamanya.

Manfaat hidroponik Hidroponik memiliki sejumlah manfaat. Apa sajakah itu?

  1. Tanaman bebas hama
    Bercocok tanam dengan menggunakan tanah, terkadang bisa menimbulkan hama yang berasal dari tanah itu sendiri. Penggunaan sistem hidroponik untuk bercocok tanam bisa meminimalisasi atau menghilangkan hama yang menjadi musuh utama tanaman.
  2. Hasilnya lebih banyak
    Tanaman yang dihasilkan lebih banyak. Karena biasanya banyak tanaman yang terbuang sia-sia akibat dimakan atau diserang hama. Sehingga hasil tanamannya jauh lebih banyak.
  3. Tanamannya bisa dipanen kapan saja
    Sistem hidroponik memungkinkan untuk menanam tanaman yang diinginkan dan dipanen kapan saja, meskipun bukan musim tanaman tersebut.
  4. Bebas pestisida
    Hasil tanaman hidroponik disebut lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia. Pestisida sering digunakan untuk membasmi hama, sedangkan dalam hidroponik jumlah hama bisa berkurang atau bahkan tidak ada karena menggunakan air sebagai medium utama.

Kelebihan hidroponik

Mengutip dari Buku Pintar Hidroponik (2019) karya Andre Setiawan, hidroponik memiliki sejumlah keunggulan atau kelebihan, jika dibandingkan dengan sistem bercocok tanam lainnya.

  1. Tidak membutuhkan tanah karena air digunakan sebagai medium utamanya.
  2. Tidak perlu banyak air karena air akan terus disirkulasi atau diedarkan dalam sistem yang telah dibuat sebelumnya.
  3. Lebih bersih dan steril karena tidak ada tanah yang berceceran.
  4. Bebas dari hama pengganggu tanaman yang sering muncul dari tanah.
  5. Cocok diterapkan di lahan sempit atau terbatas karena tidak memerlukan pot besar atau tanah yang luas.
  6. Kandungan gizinya lebih tinggi karena tidak menggunakan pestisida.
  7. Hasilnya bisa dipanen kapan saja dan mudah diambil.
  8. Tanamannya bisa tumbuh lebih cepat, jika diawasi dan dikelola dengan tepat.

Contoh hidroponik

Tanaman yang akan ditanam dengan sistem hidroponik harus disesuaikan terlebih dahulu. Tujuannya agar hasil maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan. Berikut beberapa daftar tanaman yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik:

  1. Sayur mayur
    Sawi, kobis, bayam, kangkung, selada, tomat, cabai, timun, kacang, dan lain-lain.
  2. Bunga
    Bunga orchid atau orkid, bunga ros atau mawar, bunga marigold, dan lain-lain.
  3. Buah
    Pisang, tembikai, dan lain-lain.
  4. Tanaman herba (tumbuhan pendek dan kecil)
    Parsley, mint, basil, chives, dan lain-lain.

Sebelum bercocok tanam dengan hidroponik, pastikan kesiapan dan sistemnya sudah memadai. Setelah itu pastikan pula jika dikelola dengan sistem yang baik.